Oleh: bloggerlumajang | Juli 3, 2009

Loji Belanda

Kawasan ini dikenal sebagai Loji Besuk Sat. Loji merupakan sebuah bangunan peninggalan Belanda, bisa berupa rumah tinggal bagi pejabat pemerintahan di masa Belanda atau rumah untuk pos penjagaan. Loji yang di Besuk Sat ini diperuntukkan sebagai pos penjagaan untuk mengantisipasi banjir dari Gunung Semeru. Persis di bawah Loji, kira-kira 50 meter ke bawah terdapat sungai (kali atau besuk), yang merupakan jalur lahar. Sungai ini cukup luas, jika musim penghujan sungai ini meluap dan suaranya menggetarkan jantung saking derasnya arus airnya.

Bangunan yang bersejarah ini berdiri di tengah-tengah perkebunan jagung, sangat representative sebagai tempat penginapan. Dilengkapi dengan deretan kamar mandi dan WC yang airnya langsung dari mata air. Ada tiga gazebo sebagai tempat bercengkerama bersama keluarga atau kolega di bawah keteduhan pohon rambutan dan kenitu. Jika sudah musimnya, kedua jenis buah-buahan itu bisa dipetik langsung tanpa harus memanjat pohonnya.

Nuansa alam yang menggelitik kalbu berpadu dengan pusat pelatihan rekreatif berupa outbound/outing lengkap dengan flying fox dan perangkat rekreatif lainnya. Para pelajar yang ingin memacu adrenalinnya dengan menjajal keberaniannya melintasi sungai dengan dua utas tali baja di atas ketinggian sekitar 25 meter dari tanah, atau para eksekutif muda yang ingin melepaskan kejenuhannya di kantor, kawasan ini sangat representative sekali.

Atau anak-anak yang ingin berjalan-jalan di udara, meniti tali dari pohon ke pohon atau berayun-ayun dari cabang ke cabang pohon, tempat ini menjanjikan sekali bagi pembentukan karakter dan motivasi mereka. Di sini semua ada, jika menginginkan penginapan tradisional di rumah-rumah penduduk, atau belajar bagaimana memasak di atas tungku tanah dan mencoba membuat api dengan meniup bara menjadi api suasananya memungkinkan sekali.

Semua itu berada di atas ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut dengan latar belakang Gunung Semeru nun jauh di sana. Jika langit sedang cerah, kita bisa melihat Gunung Semeru mengeluarkan asapnya disertai dentuman-dentuman kecil. Ini menandakan bahwa gunung tertinggi di Pulau Jawa itu (3.676 meter dpl) dalam kondisi aman. Gunung ini memliki karakteristik yang unik, jika sering mengeluarkan letusan-letusan kecil berarti normal. Sebaliknya jika tiga atau empat hari tidak meletus sekalipun, pertanda bahwa ada yang ‘salah’ dengan gunung tersebut. Penduduk sekitar sudah paham, sehingga mereka segera waspada. Ini tandanya akan ada letusan besar yang sangat ditakuti penduduk.


POS III

Loji Besuk Sat

Dsn. Tawonsongo Ds. Pasrujambe

Kec. Pasrujambe

POTENSI

· Penginapan Sederhana

· 1 Ruang Pertemuan

· 6 Kamar Tidur

· Dapur

· Parkir Mobil dan Motor yang Luas

· Pemandangan dan Aliran Lahar Gunung Semeru

· Katering

· Menu Sate Kelinci


Tinggalkan komentar

Kategori